twitter


ROM DAN RAM

RAM

Memori akses acak (bahasa Inggris: Random access memory, RAM) adalah sebuah tipe penyimpanan komputer yang isinya dapat diakses dalam waktu yang tetap tidak memperdulikan letak data tersebut dalam memori. Ini berlawanan dengan alat memori urut, seperti tape magnetik, disk dan drum, di mana gerakan mekanikal dari media penyimpanan memaksa komputer untuk mengakses data secara berurutan.

Pertama kali dikenal pada tahun 60′an. Hanya saja saat itu memori semikonduktor belumlah populer karena harganya yang sangat mahal. Saat itu lebih lazim untuk menggunakan memori utama magnetic.

Perusahaan semikonduktor seperti Intel memulai debutnya dengan memproduksi RAM , lebih tepatnya jenis DRAM.

Biasanya RAM dapat ditulis dan dibaca, berlawanan dengan memori-baca-saja (read-only-memory, ROM), RAM biasanya digunakan untuk penyimpanan primer (memori utama) dalam komputer untuk digunakan dan mengubah informasi secara aktif, meskipun beberapa alat menggunakan beberapa jenis RAM untuk menyediakan penyimpanan sekunder jangka-panjang.

Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa ROM merupakan jenis lain dari RAM, karena sifatnya yang sebenarnya juga Random Access seperti halnya SRAM ataupun DRAM. Hanya saja memang proses penulisan pada ROM membutuhkan proses khusus yang tidak semudah dan fleksibel seperti halnya pada SRAM atau DRAM. Selain itu beberapa bagian dari space addres RAM ( memori utama ) dari sebuah sistem yang dipetakan kedalam satu atau dua chip ROM.

Tipe umum RAM

Beberapa jenis RAM. Dari atas ke bawah: DIP, SIPP, SIMM 30 pin, SIMM 72 pin, DIMM, DDR DIMM.

Tipe tidak umum RAM

Produsen peringkat atas RAM

ROM

Read-only Memory (ROM) adalah istilah bahasa Inggris untuk medium penyimpanan data pada komputer. ROM adalah singkatan dari Read-Only Memory, ROM ini adalah salah satu memori yang ada dalam computer. ROM ini sifatnya permanen, artinya program / data yang disimpan didalam ROM ini tidak mudah hilang atau berubah walau aliran listrik di matikan.

Menyimpan data pada ROM tidak dapat dilakukan dengan mudah, namun membaca data dari ROM dapat dilakukan dengan mudah. Biasanya program / data yang ada dalam ROM ini diisi oleh pabrik yang membuatnya. Oleh karena sifat ini, ROM biasa digunakan untuk menyimpan firmware (piranti lunak yang berhubungan erat dengan piranti keras).

Salah satu contoh ROM adalah ROM BIOS yang berisi program dasar system komputer yang mengatur / menyiapkan semua peralatan / komponen yang ada dalam komputer saat komputer dihidupkan.

ROM modern didapati dalam bentuk IC, persis seperti medium penyimpanan/memori lainnya seperti RAM. Untuk membedakannya perlu membaca teks yang tertera pada IC-nya. Biasanya dimulai dengan nomer 27xxx, angka 27 menunjukkan jenis ROM , xxx menunjukkan kapasitas dalam kilo bit ( bukan kilo byte ).

Mask ROM

Data pada ROM dimasukkan langsung melalui mask pada saat perakitan chip. Hal ini membuatnya sangat ekonomis terutama jika kita memproduksi dalam jumlah banyak. Namun hal ini juga menjadi sangat mahal karena tidak fleksibel. Sebuah perubahan walaupun hanya satu bit membutuhkan mask baru yang tentu saja tidak murah. Karena tidak fleksibel maka jarang ada yang menggunakannya lagi.

Aplikasi lain yang mirip dengan ROM adalah CD-ROM prerecorded yang familiar dengan kita, salah satunya CD musik. Berbeda dengan pendapat banyak orang bahwa CD-ROM ditulis dengan laser, kenyataannya data pada CD-ROM lebih tepatnya dicetak pada piringan plastik.

Jenis-jenis ROM


Langkah-langkah menginstal Open Suse 11.1 berbasis Text Mode:


1. Sebelumnya kita harus mempunyai CD master Open Suse 11.1 . Lalu hidupkan komputer dan masuk ke sistem bios komputer, biasanya untuk masuk ke sistem bios dengan perintah Press DEL to run Setup atau F2


2.
Bila kita sudah masuk ke sistem bios maka atur setting. Setelah itu Kamu merubah [CDROM] pada posisi 1st Boot Device untuk boot melalui CDROM

3.
Dengan menggunakan tombol +- di keyboard.Lalu tekan F10 untuk menyimpan konfigurasi kamu.

4. Tunggu sampai muncul gambar seperti ini.

5. Lalu akan muncul open suse installer.

6. Tekan F3 untuk memilih text mode.

7. Lalu tekan enter, pilih installation.

8. Tunggu proses loading pertama.

9. Tunggu proses loading kedua.

10. Tunggu proses initializing berlangsung.

11. Setelah itu pilih bahasa yang akan digunakan, lalu tekan next.

12. Lalu anda akan sampai pada sistem probing. Tunggu sampai selesai.

13. Setelah muncul gambar berikut, pilih new installation. Lalu next.

14. Atur waktu dan wilayah pada kotak dialog clock and time zone, tekan next.

15. Lalu akan muncul dekstop selection.

16. Pilih GNOME, tekan next.

17. Pada kotak dialog suggested partitioning, pilih partition based. Tekan next.

18. Pada kotak dialog expert partitioner, atur partisi. Lalu tekan accept.

19. Isikan nama dan password pada create new user.

20. Setelah itu tunggu proses installation setting berjalan.

21. Setelah selesai, klik install.

21. Pada kotak dialog confirm installation tekan install.

23. Tunggu proses instalasi dimulai.

24. Setelah itu, proses perform installation dimulai.

26.Proses perform installation masih berjalan.

27. Setelah itu, tunggu beberapa saat.

28. Proses finishing basic installation berjalan. Tunggu hingga selesai.

29. Setelah itu, komputer akan me-reboot, tekan OK.

30. Tunggu proses reboot selesai.

31. Setelah itu, akan muncul kotak dialog automatic configuration.

32. Tunggu proses seperti gambar di bawah ini berjalan.

33. Lalu tekan OK.

34. Tunggu writing the system configuration berjalan.

35. Setelah itu, komputer akan memproses.

36. Setelah selesai, dekstop Open Suse akan muncul seperti gambar di bawah ini.

37. Pada gambar di bawah ini, klik close.

38. Setelah itu, akan muncul gambar seperti ini. Dan Program Open Suse siap digunakan.


Perbedaan dan Perbandingan antara OS Windows dan OS Linux


Di dalam perkembangan IT saat ini begitu banyak OS-OS baru yang bermunculan seperti Linux, Open Solaris dll. Namun saat ini saya akan membahas tentang perbedaan dan perbandingan antara Windows dan Linux. Masing-masing OS pun tentunya memiliki nilai plus minusnya, untuk lebih jelasnya mari kita bahas perbedaan ini.
Sekuriti dan Virus
Masalah utama yang sering terjadi di Windows adalah Virus dan Spyware. Dari perkembangan IT sampai saat ini, permasalahan ini bukan semakin mengecil, tetapi malah semakin membesar, bahkan semakin melebar. Hal ini dapat terjadi dikarenakan masih ada banyak lubang keamanan(sekuriti) di Windows itu sendiri sehingga memudahkan orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk bereksploitasi di dalamnya.
Linux diturunkan dari sistem operasi yang tidak asing lagi, yaitu Unix. Linux inipun sudah dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki tingkat sekuriti yang lebih kuat. Itu sebabnya tidak begitu banyak virus di linux dan apabila terdapat virus pun tidak dapat berkembang biak dengan pesat dan biasanya tidak mampu untuk membuat kerusakan yang besar.
Spyware
Spyware merupakan suatu masalah yang sudah dikenal cukup luas dikalangan pecinta Windows dan biasanya program spyware itu mengamati, menumpulkan dan mengirimkan data Anda ke suatu server. Dalam hal yang positif, program ini digunakan untuk keperluan marekting. Namun tidak terlepas dari hal-hal yang negatif yang mempergunakan program ini untuk mencuri identitas, kartu kredit dll.
Tidak begitu banyak program spyware yang menginfeksi Linux, mengingat cara kerja yang dilakukan oleh Linux bisa dibilang lebih susah untuk ditembus.
DefragDi Windows, Anda mungkin sering sekali menemukan masalah dalam menurunnya kecepatan kinerja Windows. Salah satu penyebabnya adalah file-file di hardisk yang sudah tidak dapat tersusun rapi. Oleh karena itu, untuk menata file-file yang sudah tidak rapi lagi Anda disarankan untuk menggunakan program Defrag.
Beda dengan Linux, Anda tidak akan menemukan program untuk men-defrag hardisk karena Linux tidak memerlukan defragment pada hardisk dikarenakan sistem akan menangani semuanya secara otomatis. Adapun jika hardisk Anda sudah terisi hampir 99%, maka Anda akan mendapatkan masalah dalam kecepatan, disarankan Anda memiliki ruang yang cukup supaya Linux dapat menangani sistemnya dan Anda tidak perlu menemui masalah defragmentasi.


Perbedaan FAT dan NTFS


FAT (File Allocation Table)

Sistem berkas FAT atau FAT File System adalah sebuah sistem berkas yang menggunakan struktur tabel alokasi berkas sebagai cara dirinya beroperasi. Untuk penyingkatan, umumnya orang menyebut sistem berkas FAT sebagai FAT saja. Kata FAT sendiri adalah singkatan dari File Allocation Table, yang jika diterjemahkan secara bebas ke dalam Bahasa Indonesia menjadi Tabel Alokasi Berkas. Arsitektur FAT sekarang banyak digunakan secara luas dalam sistem komputer dan kartu-kartu memori yang digunakan dalam kamera digital atau pemutar media portabel.

FAT pertama kali dikembangkan oleh Bill Gates dan Marc McDonald, pada tahun 1976-1977. Sistem berkas ini merupakan sistem berkas utama untuk sistem operasi yang ada saat itu, termasuk di antaranya adalah Digital Research Disk Operating System (DR-DOS), OpenDOS, FreeDOS, MS-DOS, IBM OS/2 (versi 1.1, sebelum berpindah ke sistem HPFS), dan Microsoft Windows (hingga Windows Me). Untuk disket floppy, FAT telah distandardisasikan sebagai ECMA-107 dan ISO/IEC 9293. Standar-standar tersebut hanya mencakup FAT12 dan FAT16 tanpa dukungan nama berkas panjang, karena memang beberapa bagian dalam standar nama file panjang di dalam sistem berkas FAT telah dipatenkan.

Sistem berkas ini digunakan oleh sistem operasi MS-DOS (hanya versi FAT12 dan FAT16), Windows (hampir semua versi Windows; untuk versi FAT yang didukung olehnya lihat pada bagian versi), GNU/Linux, dan masih banyak sistem operasi lainnya yang juga mendukung, termasuk Macintosh Mac OS/X.

Ada beberapa versi dari sistem berkas FAT, yang dibedakan dari berapa banyak unit alokasi yang didukungya, yakni sebagai berikut:
* FAT12
* FAT16
* FAT32
* exFAT


NTFS (New Technology File System)

NTFS di kenalkan pertama pada Windows NT dan merupakan file system yang benar benar berbeda di banding teknologi FAT. NTFS menawarkan security yang jauh lebih baik , kompresi file , cluster dan bahkan support enkripsi data. NTFS merupakan file system standar untuk Windows Xp dan apabila anda melakukan upgrade Windows biasa anda akan di tanyakan apakah ingin mengupgrade ke NTFS atau tetap menggunakan FAT. Namun jika anda sudah melakukan upgrade pada Windows Xp dan tidak melakukan perubahan NTFS itu bukan masalah karena anda bisa mengkonversinya ke NTFS kapanpun. Namun ingat bahwa apabila anda sudah menggunakan NTFS akan muncul masalah jika ingin downgrade ke FAT tanpa kehilangan data.



Pembimbing: P. Nu'man


LANGKAH-LANGKAH MENGINSTAL SUSE 11.1 BERBASIS GUI

1. Setting BIOS, BOOT SEQUENCE pertama dari CD / DVD Rom

2. Untuk Booting pertama pilih CD/DVD, dan booting kedua untuk harddisk


3. Jika sudah tekan F10 dan “Y”, lalu Enter

4. Masukkan DVD Linux 11.1 Installer

5. Tunggu beberapa saat untuk proses booting

6. Jika sudah akan keluar tampilan openSUSE Installer


7. Tekan F3 untuk memilih video mode GUI, ataupun text mode, untuk GUI setidaknya memilih 800 x 600 sesuai standard penginstallan

8. Lalu pilih Installition

9. Tunggu proses “LOADING”

10. Pada tampilan pertama ( WELCOME ), pilihlah language sesuai selera anda masing – masing.

11. Bacalah ‘license agreement’ untuk menyetujui proses penginstalan LINUX

12. Jika sudah tekan NEXT

13. Dan tampilan kedua pun akan muncul yaitu “SYSTEM ANALYSIS”

14. Jika anda baru memulai penginstalan pilhlah NEW INSTALLATION

15. Klik NEXT

16. Keluarlah tampilan TIME ZONE

17. Tentukan ‘REGION’ , ‘TIME ZONE’ anda, lalu pilih next

18. Selanjutnya anda akan dihadapkan pada tampilan ‘DEKSTOP SELECTION’, pilih GNOME, KDE 4.1 atau OTHER, sesuai kesenangan pengguna/penginstall.

19. Di tampilan ‘SUGGESTED PARTITIONING’ pilih edit partition setup…

20. Hapuslah semua partisi yang ada, lalu buatlah partisi baru.

21. Pilih ‘Add atau ctrl+d, lalu pilih ‘primary’ yaitu sebagai memory utama.

22. Buatlah partisi pertama dengan format SWAP yaitu dengan cara menuliskan 2 kali memory RAM ( contoh: memory RAM= 256 MB ; kita menuliskan 512 MB di Custom Size )

23. Lalu buatlah partisi kedua cara yang sama yaitu ctrl+d atau pilih ‘add’

24. Pilih ‘primary partition’ lalu Custom Size, lalu tuliskan memory sesuai kesenangan anda, misalnya 10 GB, dengan File System Reiser dan format file ‘root’ atau pilih “/ ”

25. Pilih ‘FINISH’

26. Buat partisi ke tiga dengan besar 10 GB, bila tidak cukup pilihlah ‘Maximum Size’, pilih next, dengan file system Ext 3 dan format ‘HOME’ atau /home

27. Jika sudah selesai pilih Accept, lalu Next

28. Dan tampilan selanjutnya pun akan muncul

29. Anda harus meng-edit ‘Username’ dan ‘Password’

30. Tekan next jika sudah selesai

31. Dan beberapa pertanyaan akan muncul, anda tinggal memilih ‘YES’ saja.

32. Akhirnya kita memasuki proses Installasi, pada tampilan Installation Settings pilih "INSTALL"

33. Sewaktu anda klik Install kotak dialog Confirm Installtion, klik atau pilih “install”


34. Pada tampilan selanjutnya yaitu Perform Installation anda tunggulah sampai loading mencapai 10

0%, lalu komputer akan merestart.lalu tekan "YES".



35. setelah semua proses selesai maka akan muncul tampilan seperti ini. Maka proses instalasi telah selesai.